PURWOREJO - Bagi warga Purworejo, sosok Kiai Thoifur Mawardi sudah tak asing lagi. Ulama kharismatik itu belakangan santer disebut sebagai sosok yang menjodohkan capres-cawapres, Anies-Muhaimin. Berikut profil Kiai Thoifur. Kiai yang memiliki nama lengkap KH Muhammad Thoifur Mawardi tersebut lahir di Purworejo pada 8 Agustus 1955.
Putra dari KH.R. Mawardi ini merupakan pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Purworejo. Ribuan santri telah menjadi lulusan ponpes yang diasuhnya. Bahkan, belasan cabang Ponpes Daarut Tauhid juga berdiri di berbagai sudut Purworejo.
"Santrinya ribuan, kalau cabang ya banyak, di kampung sini aja sudah ada 10, " kata Kiai Thoifur saat ditemui detikJateng di kediamannya, Rabu (11/10/2023).
Sebagai sosok ulama kharismatik, dia sudah melanglang buana ke berbagai daerah untuk menuntut ilmu seperti di Ponpes Sugihan Kajoran, Magelang, Ponpes Lasem, Ponpes Rembang. Perjalanannya menuntut ilmu bahkan hingga ke Mekah di tempat Al-Qutb Al-Irsyad wad Da'wah As-Sayyid Muhammad bin 'Alawi Al-Maliki Al-Hasani pada 1977-1988.
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies dan Fenomena Capres 2024
|
"Saya ngaji sejak MI kelas 2 di Pondok Sugihan Kajoran, Magelang. Di Mekah mulai tahun 1977 sampai 1988, 11 tahun kurang 2 bulan, " sebutnya.
Ada satu sumber mata air di Saudi yang disebut Bi'ru Thoifur atau Sumur Thoifur. Sumur yang terletak di Ma'had Rushaifah, Mekah tersebut merupakan salah satu karomah dari Kiai Thoifur yang saat itu masih menimba ilmu kepada Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki. Namun, Kiai Thoifur enggan menceritakannya lebih dalam.
Kesibukan sebagai pengasuh ponpes sekaligus pendakwah. Hampir setiap hari, Kiai Thoifur diundang untuk mengisi tauziah di berbagai tempat termasuk luar Purworejo. Bahkan, sore ini beliau akan melanjutkan perjalanan ke Batang untuk mengisi tauziah setelah sebelumnya ke Wonosobo. (***)